Perawatan Jalan Angkut atau Hauling Road Maintenance (HRM)
1. Pembuatan dan perawatan saluran parit atau drainage ditch :
- Saluran parit atau ditch dibuat dan berfungsi agar larian air atau runoff tidak menggenang atau banjir di badan jalan angkut, karena jika menggenang atau banjir akan menyebabkan kondisi tidak aman (unsafe condition), kerusakan jalan, produksi terganggu, dll
1. Pembuatan dan perawatan saluran parit atau drainage ditch :
- Saluran parit atau ditch dibuat dan berfungsi agar larian air atau runoff tidak menggenang atau banjir di badan jalan angkut, karena jika menggenang atau banjir akan menyebabkan kondisi tidak aman (unsafe condition), kerusakan jalan, produksi terganggu, dll
- Saluran parit dilengkapi dengan tali air atau sodetan pada tanggul pengaman (bundwall / safety berm), sehingga larian air atau runoff dari jalan angkut dapat masuk ke saluran parit
- Saluran parit dilakukan perawatan secara berkala dan terjadwal sehingga mengurangi sedimentasi lumpur dan memperlancar aliran air
- Saluran parit juga dilengkapi dengan gorong - gorong untuk mempermudah overflow dan infrastruktur jalan angkut
2. Pembuatan dan perawatan tanggul pengaman (bundwall / safety berm) :
- Tinggi tanggul pengaman (bundwall / safety berm) 2/3 dari ban (tyre) dari alat angkut terbesar
- Bentuk dibuat rapi dan trapesoidal
- Dilengkapi dengan rambu untuk keselamatan pengguna jalan angkut
- Spoil atau lumpur hasil scrapping dari grader harus segera clean up dan tidak ditumpuk secara terus menerus di tanggul pengaman (bundwall / safety berm)
- Tanggul pengaman (bundwall / safety berm) tidak boleh kurang standar ketinggiannya dan tidak boleh menyebabkan pandangan terbatas (blindspot)
Gambar excavator sedang membuat tanggul pengaman
3. Surfacing, patching, grading dan compacting :
- Surfacing dilakukan pada jalan angkut yaitu pelapisan pada permukaan badan jalan angkut menggunakan material perkerasan, misal : base coarse, laterit, makadam, aspal, dll. Tujuannya untuk mengurangi licin atau melintir (slippery) saat hujan atau kondisi basah, mengurangi tahanan gelinding (rolling resistance) agar ban (tyre) tidak cepat aus atau rusak, mengurangi kerusakan suspensi atau potensi patah spring, dll
- Patching dilakukan pada jalan angkut agar kondisi jalan angkut tidak berlubang, material juga harus padat dan rata. Untuk menghindari unit terperosok ke lubang, patah spring, dll
- Grading dilakukan pada jalan angkut agar jalan angkut rata dan tidak bergelombang (wavy surface), mengatur kemiringan jalan angkut yaitu single crossfall atau double crossfall agar mengurangi genangan air (water ponding)
- Compacting dilakukan pada jalan angkut agar jalan angkut padat
Gambar motor grader sedang melakukan grading pada jalan angkut
4. Pengendalian debu (dust control) :
- Pengendalian debu (dust control) pada jalan angkut dilakukan pada saat cuaca kemarau
- Pengendalian debu (dust control) dilakukan dengan metode penyiraman pada jalan angkut menggunakan water truck atau water tank sesuai peruntukannya
- Dilakukan secara periodik dan terjadwal sesuai kondisi dan kebutuhan aktual di lapangan
- Jumlah water truck atau water tank disesuaikan populasi unitnya sesuai kebutuhan
- Lokasi pengisian air (water fill), cadangan air (pond, creek), pompa air, landasan atau pad pada water fill, jarak angkut dan daur waktu (cycle time) penyiraman juga harus diperhitungkan sesuai dengan kebutuhan aktual di lapangan
- Metode penyiraman pada kondisi jalan tanjakan, turunan, tikungan harus putus - putus untuk menghindari potensi licin atau melintir (slip)